2 film youtube
Bersama dengan anggota lain, Anton si ahli api, dan Aldi si kerdil yang tempramental dan jagoan berenang, serta kedua anak besar yang menjadi ahli fisik. Mereka memulai petualangan barunya di Perkemahan.
Mereka juga bertemu dengan Sindai yaitu seorang gadis perkasa, yang banyak membantu Baron dan tim ketika harus menjelajahi hutan lebat dalam salah satu games perkemahan yaitu pada games markas bintang.
Di tengah perjalanan, Aldi dan Baron bertengkar karena Aldi menyangka Baron mau kabur, ketika itu Rusdi memisahkan pertengkaran antara Baron dan Aldi. Pada saat itu pula Baron marah dan mengatakan aib yang dialami oleh Rusdi. Pada saat itu pula Rusdi merasa sedih, melemparkan buku catatan dan langsung berlari untuk melanjutkan perkemahan dan Anton mengikuti di belakang Rusdi. Sementara itu, Baron, Aldi, dan juga Sindai pergi menuju rumah/tempat ramai. Sebelum pergi, Sindai menyempatkan diri untuk mengambil buku catatan milik Rusdi dan kemudian membawanya.
Situasi semakin menegangkan ketika Rusdi dan Anton diculik oleh komplotan penebang hutan liar pimpinan Arip Jagau di tengah hutan. Ketika sudah melihat tempat keramaian, Baron, Aldi, dan juga Sindai berhenti. Ketika berhenti, Baron meminjam buku catatan Rusdi yang dibawa oleh Sindai. Baron membaca sambil menghayati isi dari buku catatan Rusdi. Pada saat itu Baron mengajak Sindai dan Aldi untuk kembali menuju Rusdi dan Anton serta melanjutkan perkemahan.
Di tengah perjalanan mereka menemukan tongkat Rusdi, dan ternyata Rusdi dan Anton diculik. Ketika sudah berada di tempat disimpannya Anton dan Rusdi, Baron membina Sindai dan Aldi untuk menolong Anton dan Rusdi. Akhirnya, mereka berhasil mengalahkan komplotan Arip Jagau. Setelah itu Aldi berenang melewati danau untuk memberitahu kepada pembina dan peserta pramuka. Akhirnya pembina dan peserta pramuka menuju tempat tersebut dan salah satu pembina memberi hukuman. Tetapi, mereka juga dinobatkan sebagai peserta pramuka yang terbaik.
Dengan demikian, Baron menjadi senang dengan Pramuka karena tim mereka dibawa ke tingkat Nasional
Film : Negeri 5 Menara
Sinopsis : Alif (Gazza Zubizareta) adalah seorang anak sederhana yang baru saja lulus SMP di Maninjau. Bersama sahabatnya Randai (Sakurta Ginting), Alif ingin melanjutkan SMA di Bukittinggi[1] dan kemudian masuk ke Kampus idamannya, ITB. Namun mimpi tinggal mimpi ketika Amaknya (Lulu Tobing) menginginkan Alif untuk masuk ke Pondok Madani, sebuah pesantren di sudut Ponorogo, jawa Timur. Walau pada awalnya Alif tidak mau, akhirnya Alif memenuhi pinta orang tuanya, walau dengan setengah hati.
Saat Alif tiba di Pondok Madani bersama Ayah (David Chalik), hatinya makin remuk. Tempat itu benar-benar makin ‘kampungan’ dan mirip penjara di matanya. Ditambah lagi dengan keharusan mundur setahun untuk kelas adaptasi. Alif menguatkan hati untuk mencoba menjalankan setidaknya tahun pertama di Pondok Madani ini.
Awalnya, Alif lebih sering menyendiri. Namun, seiring berjalannya waktu, Alif mulai bersahabat dengan teman-teman satu kamarnya, yaitu Baso (Billy Sandy) dari Gowa, Atang (Rizky Ramdani) dari Bandung, Said (Ernest Samudera) dari Surabaya, Raja (Jiofani Lubis) dari Medan, dan Dulmajid (Aris Putra) dari Madura. Mereka berenam selalu berkumpul di menara masjid dan menamakan diri mereka Sahibul Menara alias para pemilik menara.
Suasana kian menghangat di kelas pertama, saat Alif disentak oleh teriakan penuh semangat dari Ustad Salman (Donny Alamsyah): Man Jadda Wajada! Artinya, Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. “Mantra” ini lah yang menambah semangat dan kegigihan keenam anak itu.
Para sahibul menara selalu berpikir visioner dan bercita-cita besar. Mereka masing-masing memiliki ambisi untuk menaklukan dunia. Dari tanah Indonesia, Amerika, Eropa, Asia hingga Afrika. Dibawah menara Madani, mereka berjanji dan bertekad untuk bisa menaklukan dunia dan mencapai cita-cita; Dan menjadi orang besar yang bisa bermanfaat bagi banyak orang.
Comments
Post a Comment